Selasa, 28 Oktober 2014

Kapal Tekad Agung

 


Kapal Tekad Agung

Pada jaman dahulu kala ada seorang raja, bertanya pada Bhiksu Nagasena : “Melafal Amituofo dapat membawa serta karma terlahir ke Alam Sukhavati, ini merupakan hal yang sulit dipercaya”.

Bhiksu Nagasena bertanya pada raja : “Paduka, andaikata ada sebuah batu yang besar, ditaruh di atas air, apakah dia akan tenggelam ke dasar air?”

Raja menjawab : “Tentu saja akan tenggelam”.

Bhiksu Nagasena bertanya lagi : “Apakah ada cara agar dia tidak tenggelam?”

Raja menjawab : “Tidak mungkin”.

Bhiksu Nagasena berkata : “Bagaimana bila batu raksasa itu diletakkan di atas kapal raksasa, bukankah begini sudah bisa?”

Saat itu raja tiba-tiba jadi tercerahkan dan memahaminya, andaikata mengandalkan kekuatanNya, dengan sendirinya takkan tenggelam.  

Praktisi pelafal Amituofo  mengandalkan kekuatan kapal tekad agung Buddha Amitabha, keluar dari lautan penderitaan, bersama-sama berlayar ke Alam Sukhavati, ikut serta dalam persamuan kolam teratai, adakah kesulitannya?

(Petikan Majalah Bulanan Ming Lun edisi 113)    
  




    從前有一位國王,問那先和尚說:「念佛帶業往生,這是件難以相信的事。」
那先問國王說:「大王,如果有一塊大的石頭,放在水上它會沉入水底嗎?」
王說:「一定會沉的。」
    那先又說:「可以有方法使它不沉嗎?」
    「不可能的。」
    那先說:「如果將巨石放在巨船上面,不是可以了嗎?」
    這時國王恍然領悟,如果仗著他力,自然可以不沉。
    念佛眾生仗彌陀大願船之力,出離苦海,共赴極樂,參加蓮池海會,有何困難呢?
(明倫月刊113期)