Senin, 22 September 2014

Melafal Amituofo terlepas dari kejaran hantu 02



Kisah Mukjizat Melafal Amituofo

Melafal Amituofo terlepas dari kejaran hantu
(Bagian 2)
  
Di sekitar tempat tinggal A Li, penduduknya meyakini Dewa Tai Zhi Ye, Pakcik A Li pergi mengundang dukun kerasukan dewa datang memberi petunjuk; dukun yang satu ini jika dibandingkan dengan yang pertama tadi, boleh dibilang yang satu ini sedikit lebih pintar; dia berkata : “Sakit kepala yang diderita A Li tidak bisa disembuhkan oleh dokter, dewa juga tidak sanggup mengobatinya, karena diganggu oleh hantu wanita, dewa juga tidak mampu mengusirnya, harus mengundang praktisi sejati datang untuk membaca sutra dan melafal Amituofo untuk membantu hantu wanita itu keluar dari penderitaan, ini barulah cara yang sempurna”.      

Ayah A Li bertanya pada dukun tersebut : “Harus ke mana untuk mencari praktisi sejati?”  Si dukun menjawab : “Dekat di mata, jauhnya ribuan li”.  Ayah Zhu A Li mendadak terpikir Bhiksuni Pu Du (adik A Zhen shijie) yang tinggal di gunung seberang, mereka kakak beradik merupakan praktisi sejati, meskipun A Li masih tersiksa oleh sakit kepalanya, namun kedua pakciknya memapahnya pergi menemui Bhiksuni Pu Du dan A Zhen, lalu menyampaikan apa yang diucapkan oleh dukun kerasukan, memohon agar menghapus petaka dan memperoleh keselamatan.

Bhiksuni Pu Du dan A Zhen segera membaca Amitabha Sutra lalu dilanjutkan melafal Sukhavati Vyuha Dharani 49 kali, Maha Karuna Dharani, Sutra Hati masing-masing 7 kali, melimpahkan jasa kebajikan ini kepada hantu wanita agar terlahir di alam yang lebih baik dan keluar dari penderitaan, bahkan memberikan A Li seuntai tasbih mengajarinya melafal “Namo Amituofo”, melafal sekali menghitung sebutir, lalu menjelaskan lagi : “Sepatah Amituofo adalah raja mantra, jika ingin mengusir hawa jahat, diri sendiri yang melafal barulah lebih unggul, maka diri sendiri bisa melenyapkan petaka menghindari bahaya, karena makhluk halus jahat tidak berani mendekat”.  

Setelah  mendengarnya, A Li merasa memang beralasan, sangat berterimakasih, pulangnya mengerahkan segenap kemampuan untuk melafal Amituofo, setelah melafalnya hingga beberapa jam kemudian, tanpa disadari kepalanya sudah jadi ringan seperti sedia kala. Sekarang malah ibunda A Li yang mengeluh sakit kepala, lalu meminta A Li untuk meminjamkan tasbihnya sebentar agar ibundanya juga dapat ikut melafal Amituofo! Akhirnya setelah melafalnya beberapa jam kemudian gantian A Li yang sakit kepalanya mulai kambuh, lalu meminta kembali tasbihnya dari sang bunda.

Kemudian ayah A Li meminta seuntai tasbih lagi dengan A Zhen,  A Zhen mengingatkan ayah A Li bahwa : “Melafal Amituofo tidak harus menghitung tasbih barulah dapat melafal Amituofo, meskipun tidak menghitung tasbih, kapan dan di mana saja juga boleh melafalnya, hanya saja saat berbaring atau berada di kamar kecil, tidak boleh melafal keluar suara, harus melafalnya di dalam hati. Juga bukan saat sakit barulah melafalnya, namun dalam keseharian baik pria maupun wanita, tua maupun muda juga harus melafalnya, makin melafal makin mengeliminasi petaka, menambah berkah dan memperpanjang usia”.

Akhirnya A Li sekeluarga selamat, merasa sangat berterimakasih pada Bhiksuni Pu Du dan A Zhen, yakin bahwa Buddha Dharma tanpa batas memiliki jasa kebajikan tak terbayangkan.

Kembali ke kisah hantu wanita tersebut, kabar tentang orang-orangan rumput itu yang sudah selama dua hari berdiri di bawah tiang listrik dan tidak bergerak, dengan cepat tersebar dari mulut ke mulut, akhirnya tidak ada yang berani melewati tempat tersebut lagi, ketua dusun lalu menemui A Zhen memohon : “Guru, jika ingin membantu orang haruslah sampai tuntas, orang-orangan rumput itu jika ditaruh terus di sana hanya akan mencelakai para penduduk, tidak ada orang yang berani memindahkannya, mohon guru dan shijie membangkitkan hati karuna, untuk membakarnya, daripada diletakkan  terus di sana mengundang petaka, tolong tolong”.

Bhiksuni Pu Du dan A Zhen shijie langsung menyetujuinya dan berkata : “Boleh, besok pagi kami akan melakukannya”. Keesokan paginya, Bhiksuni Pu Du dan A Zhen shijie, menyalakan tiga batang dupa, berkata pada orang-orangan rumput tersebut : “Hantu wanita, anda di sini sudah melakukan karma buruk yang tidak sedikit, kami sungguh mengasihanimu, maka itu sekarang kami akan membaca sutra, melafal Amituofo dan melimpahkan jasa kebajikan ini semoga anda dapat keluar dari Triloka, terlahir ke Alam Sukhavati, selamanya terbebas dari tumimbal lahir, ini barulah cara yang sempurna”.  

Setelah itu mereka mulai membaca Amitabha Sutra, lalu Sukhavati Vyuha Dharani, Maha Karuna Dharani, Sutra Hati dan sebagainya. Lalu sambil melafal Amituofo juga sambil melepaskan ikatan orang-orangan rumput, lalu dibakar, dalam sekejab sudah berubah jadi tumpukan abu; lalu mengadakan pelimpahan jasa : “Semoga jasa kebajikan dari pembacaan sutra dan pelafalan Amituofo ini dilimpahkan kepada arwah penasaran agar penderitaannya berakhir dan terlahir di Alam Sukhavati….dan sebagainya”. Lalu tumpukan abu itu ditebarkan ke anak sungai dan membiarkannya mengalir pergi. Sejak itu Dusun Tonglin baik pria wanita tua dan muda juga sudah mengetahui manfaat melafal “Namo Amituofo”, banyak orang yang membangkitkan ketulusan meyakini Ajaran Buddha.
  
Penulis : Upasika Lin Kan-zhi


念佛感應見聞記
  
追纏幽魂念佛解怨
(二)
  
阿立住的此山上的人,皆是信奉太子爺,阿立的父兄就去請太子爺來,哀求出乩指示;此太子爺比較起來,可以說聰明一點;他出乩說:「阿立的頭痛是醫藥不可能醫治,本神亦無辦法治好的,因為一女魂交纏,神是無法趕走,必須請真修實行的人來念經念佛超拔她出苦,才是究竟辦法。」阿立父親就又問太子爺說:「要到何處去請真修實行的人呢?」太子爺乩童就說:「近在眼前,遠在千里。」朱阿立的父親即時想到對面山的普度師父(阿真師姑的妹妹,已圓頂受戒)與阿真姑兩位是修行人,阿立依然頭痛難當,他的父兄兩人就扶他去見普度師父與阿真姑,就將太子爺出乩說的話言明,要拜託消災拔度之事。

普度師與阿真姑即時,讀誦佛說阿彌陀佛經一卷,往生咒四十九遍,大悲咒,般若心經各七遍,回向布施女魂去超生出苦,並且送阿立一串念佛珠教他念「南無阿彌陀佛」念一句算一粒的方法,又再說明:「一句阿彌陀佛就是大咒王,要避邪自己念才能究竟,自己就可消災免難,因為邪魔鬼怪,就不敢近身的緣故。」阿立聽了很有道理,萬分感謝,回家就拼命「阿彌陀佛」聖號一直念,念幾點鐘,不知不覺頭也已輕鬆如常。反而阿立的母親高呼頭痛,就叫阿立你念珠拿來借媽念!也就一粒一句阿彌陀佛....,念了幾小時好了,可是阿立的頭又痛起來了,又再把母親手中念珠討回來念。阿立的父親就再跑去向阿真姑說明要再一串念佛珠,阿真姑再向他交代說:「念佛不是手拿念珠才可以念,不拿念珠在任何地方何時何處都可以念,只是在於睡眠時或在廁所時不可念出聲音,須要默念。亦不限於痛苦時候才念,平常時無論男女老幼都好念,越念越消災,添福增壽。」後來阿立一家平安,對普度師阿真姑感恩戴德,深信佛法無邊有不可思議功德。

我們再把話說回來,那穿衣草人二天來站在電桿不動,一傳十,十傳百,百傳千,山上的人沒有一個敢在那裏過,村中的主事人就去向阿真姑拜託說:「師姑們,救人就要救徹底,穿衣草人常縛在那裏是凶多吉少的,鄉中沒有一個人敢去動它,求師父們大發悲心,把它解下來燒掉,以免放在那裏惹出很多災殃,拜託拜託。」普度師與阿真姑就答應說:「可以的,明天早晨進行就好了。」越晨清早,普度師與阿真姑點燃了三支香,向穿衣草人說:「女子孤魂妳在此造罪孽害人不淺,我們很可憐妳,所以現在要念經、念咒,念阿彌陀佛聖號,布施給妳,超拔妳超出三界,往生西方極樂世界,永遠脫離生死輪迴大痛苦,此才是究竟辦法。」說罷即時念彌陀經一卷,往生咒大悲咒,般若心經等。再念「阿彌陀佛」聖號時,順就把草人解下來,全身撤開放火燒毀,一剎那間變成一堆灰;最後又就回向說:「願此經咒勝功德,回向弧魂去超昇等語。」再把那堆灰掃入大溪河裏被水流去。從此桐林村民男女老幼——知道念「南無阿彌陀佛」的好處,很多人發心皈依佛教。
  
林看治老居士著