Rabu, 10 September 2014

Cahaya keemasan memenuhi rumah 02

 


Kisah Mukjizat Melafal Amituofo

Cahaya keemasan memenuhi rumah
(Bagian 2)

Pertama-tama menasehati putranya dengan baik-baik agar bersedia naik ke tandu dan pulang kembali ke rumah, tetapi A Ming shixiong tidak sudi pulang, sehingga ibundanya jadi emosi dan memarahinya, namun A Ming shixiong juga bersikeras menolaknya, akhirnya ibundanya mendesaknya dengan paksaan, A Ming shixong berkata : “Mama, pulanglah dulu, tiga hari lagi penyakitku akan sembuh total, saat itu saya tidak memerlukan tandu lagi untuk bisa pulang ke rumah”, ibundanya tak berdaya dan akhirnya pulang sendirian, dari kejadian ini dapat dilihat sepertinya Mara sedang berulah sehingga ibundanya datang memaksa putranya untuk pulang ke rumah.

Kesadaran A Ming shixiong sangat jelas, boleh dikatakan dia telah memenangkan perang melawan Mara, juga dapat mengetahui terlebih dulu waktunya meninggal dunia, tiga hari lagi adalah lunar bulan 6 hari ke-7, pagi itu, ketua tempat ceramah, Upasaka Huang Huo-zhao dan Upasaka Zhao Tan-quan berkunjung dari Taichung naik ke atas gunung untuk membesuk pasien, memberikan berbagai nasehat, saat itu mereka berbincang dengan gembira selama satu jam, saat pamit, A Ming shixiong bersikeras ingin mengantar dua upasaka menuruni gunung.

Siang harinya, dia berkata pada kakaknya : “Mengapa cuaca di luar tampak mendung sepertinya akan turun hujan!” A Zhen, ibunda dan adiknya segera mengitari tempat tidur pasien dan melafal Amituofo, setelah melafal hingga lebih dari dua jam kemudian, A Zhen bertanya : “Paman! Apakah sekarang langit masih mendung?” A Ming shixiong menjawab : “Tidak gelap lagi, sekarang jadi begitu terang”.  

A Zhen jadi mengerti bahwa kekuatan Buddha adalah tak terbayangkan, kemudian melanjutkan melafal Amituofo berkesinambungan tak terputus, para sahabat Dharma dari tempat ceramah mulai berdatangan untuk melakukan Zhu Nian (zhu nian adalah kegiatan membantu orang lain melafal Amituofo), hingga pukul setengah empat sore, tiba-tiba seberkas cahaya keemasan menyinari ke dalam rumah, dalam sekejab seluruh ruangan rumah dipenuhi kecemerlangan cahaya keemasan, pada saat ini A Zhen berkata dengan suara nyaring : “Paman! Buddha Amitabha telah datang menjemputmu, cepatlah ikut pergi denganNya!” A Ming shixiong menghembuskan sehela nafas panjang, lalu mengikuti Buddha Amitabha terlahir ke Alam Sukhavati, meninggal dunia dengan damai. Sejak itu lautan penderitaan alam saha, telah berkurang satu makhluk klesa (klesa artinya kekotoran batin), sementara itu di kolam mustika Alam Sukhavati, telah bertambah satu praktisi suci.

Setiap minggu Hari Selasa merupakan hari ceramah Dharma di tempat ceramah, pada hari itu A Zhen dan adiknya juga hadir ikut mendengar ceramah, mereka menyampaikan secara langsung kisah nyata di atas kepada diriku.
                                                                                                 
“Tidak memerlukan waktu selama tiga asamkheya kalpa untuk menimbun berkah dan kebijaksanaan, namun hanya dengan mengandalkan sepatah  Namo Amituofo keluar dari Triloka”. Menasehati para pembaca sekalian untuk senantiasa membangkitkan ketulusan melafal : “Namo Amituofo”.

Penulis : Upasika Lin Kan-zhi


念佛感應見聞記
  
彌陀接引滿屋金光
()


起先以好言好語苦勸,要阿明坐轎回家,阿明兄不肯回家,他母親就用哭鬧的方法,也是不肯回家,最後就用惡語強迫,阿明兄就說:「媽媽你自己坐轎回家去,我再三天病就會好的,我不需要坐轎,自己就會回家」,他的母親沒有辦法,只好自己回家去,就這點看來也好像是魔鬼遣使他母親來逼他回家。

阿明兄的正念分明,可以說是戰勝了魔,又能預知時至,再過三天就是農曆六月初七日,那天早上,所長黃火朝居士與趙錟銓居士由臺中來山上探疾,種種安慰,當時很高興,談了一小時話,臨別時並且呼喚要送所長到山下。到了中午就對他姊姊說:「為什麼天黑地暗,像要下雨一樣呢!」阿真姑與母親妹妹等在床前開始助念,用一音的阿彌陀佛聖號,大約念二點多鐘,阿真姑就問:「舅舅!現在還天黑地暗嗎?」阿明兄就答:「現在不再天黑地暗,只見光光明明了」。

阿真姑就明白佛力不可思議,繼續不間斷的助念,佈教所的蓮友都趕來參加助念,等到下午三點半,忽然之間,一道金色光明照耀下來,一剎那間滿屋金光燦爛,這時阿真姑大叫「阿舅!阿彌陀佛來接引你了,趕快隨他去吧!」阿明兄喘了一口大氣,就蒙佛光接引,安祥而逝。從此娑婆苦海,減少一個煩惱眾生,極樂寶池,增添了一位清淨行者。

以上事實是星期二佈教所定期講經之日,阿真姑姊妹來聽經,對我說的。真是「不用三祇修福慧,只將六字出乾坤。」奉勸諸位讀者,至心多念:南無阿彌陀佛。


林看治老居士著