Rabu, 10 September 2014

Hanya mengalami kepanikan sesaat



Kisah Mukjizat Melafal Amituofo

Hanya mengalami kepanikan sesaat

Sebersit niat tulus memperoleh pemberkatan Buddha dan Bodhisattva sehingga pengayuh becak, Bapak Chen Feng-nan dan keluarganya selamat dari sebuah kecelakaan yang hampir merenggut nyawa mereka sekeluarga. Pada tanggal 5 Juni 1960, saat malam sudah larut dia sedang mengayuh becak yang mengangkut istri dan anaknya, dari Taichung menempuh perjalanan pulang ke Wufeng (salah satu kotapraja di Kabupaten Taichung), di tengah perjalanan terjadi kecelakaan, bagaimana kelanjutannya? Silahkan simak kisah berikut ini :   

Setiap tahun bulan 6 hari ke-15 di Taichung merupakan hari peringatan HUT Dewa Chen Huang, pada hari ini, selain hadirinnya terdiri dari sebagian kecil umat Buddha, maka sebagian besar yang hadir adalah mereka yang non vegetarian, pihak penyelenggara mengadakan jamuan makan dan mengundang semua kalangan. Para penduduk baik yang berasal dari dalam maupun luar kota, akan berbondong-bondong datang menghadirinya, bahkan setiap tamu akan menganut motto “tidak mabuk maka tidak pulang”; tentu saja tak terkecuali bagi Bapak Chen Feng-nan.

Sebelum jamuan dimulai, dia mengayuh becak mengangkut istrinya yang bernama A Ai yang sedang hamil 8 bulan, dan dua anak laki-lakinya, mereka sangat senang menuju Taichung menjadi tamu dalam jamuan makan malam nanti. Hingga tengah malam mereka barulah pamit, dalam malam yang berhembus angin semilir dan terangnya bulan, dia mengayuh becaknya menempuh perjalanan pulang ke Wufeng.

Ketika berdekatan dengan Tsaohu, A Ai jadi terpikir : “Kabarnya di daerah sekitar jembatan Tsaohu, malam hari selalu terjadi kecelakaan lalu lintas dan peristiwa naas lainnya, sebaiknya saya lekas melafal Amituofo memohon perlindungan dari Buddha dan Bodhisattva”, dia terus melafal Amituofo di dalam hatinya.

Ketika becak melewati jembatan, tiba-tiba tanpa disadari becak beserta penumpang dan pengayuhnya jatuh ke sungai! Dalam keadaan panik, A Ai meneriakkan keluar : “Amituofo! Selamatkan kami semuanya terlahir ke Alam Sukhavati!” Sungguh tak terbayangkan, becak melayang jatuh dalam posisi tidak terbalik dan tetap tegak serta mendarat dengan lembut di atas permukaan sungai. Suami istri dan anak-anaknya, empat orang juga tetap seperti semula, masih berada di tempatnya masing-masing, bahkan luka lecet juga tidak ada sama sekali, hanya mengalami kepanikan sesaat. Kemudian melalui bantuan dari beberapa penduduk yang kebetulan melewati lokasi kejadian, mengevakuasi becak tersebut dari sungai, sampai di rumah sudah pukul dua lewat.

Keesokan harinya Bapak Chen yang mengkhawatirkan kandungan A Ai, segera menyuruhnya memeriksakan diri ke klinik kandungan. Tetapi A Ai malah menolak : “Saya tidak mengalami apa-apa, jadi tak perlu ke klinik”. Setelah para tetangga mengetahui kejadian semalam, berdatangan untuk menanyakan Bapak Chen perihal kejadian semalam, dia berkata : “Ketika saya tiba di atas jembatan, saya begitu hati-hati mengayuh becak, namun sepertinya di belakang ada yang memiringkan becakku, lalu mendorong sehingga becak jatuh ke sungai, sebenarnya saya sudah berusaha meluruskan arah becak, namun tak berdaya, untunglah istriku mengerahkan segenap kemampuan melafal Amituofo, jika tidak, mana mungkin kami bisa selamat?”

Ketika A Ai menggendong bayi laki-lakinya yang mungil dan lucu ke tempat ceramah Dharma di Wufeng untuk bernamaskara pada rupang Buddha, Nona Chen Jiang-tao yang menuntun mereka sekeluarga sehingga meyakini Buddha, memperkenalkan penulis dengan A Ai yang kemudian menuturkan tentang mukjizat yang mengharukan yang dialaminya ini.

Manfaat dari melafal Amituofo, bukan hanya mendapatkan keselamatan semasa hidup saja, namun asalkan keyakinan teguh, tidak malas melafal Amituofo, maka setelah masa hidup berakhir, dapat keluar dari Triloka, terlahir ke Alam Sukhavati, manfaat ini sungguh besar tiada duanya.

Di sini penulis mendoakan Bapak Chen sekeluarga, semoga lebih giat melatih diri, senantiasa berbahagia, perbanyak melafal Namo Amituofo!     

Penulis : Upasika Lin Kan-zhi


念佛感應見聞記
  
三輪落溪一場虛驚

一念真誠,蒙佛加被三輪車夫陳峰南先生,家住霧峰鄉中山路。在民國四十九年六月十五日深夜,滿載著自己的妻兒,由臺中回霧峰的途中發生車禍,詳情如何?請看下文:

每年六月十五日是臺中城隍爺的誕辰,這天,除了部分的正信佛教徒外,大多數人家都是大開殺戒,宴請親友來客。尤其居住在市郊或市外的親戚朋友,都會不約而來,而且每人都抱著不醉不歸的心理和俗例;當然陳峰南先生也不例外。在夕陽將墜的時候,就用自己的三輪車,載了他的愛妻阿愛(當時已有八個月的身孕)和兩個男孩,滿懷著愉快的心情到臺中作客。將近午夜時分才告別主人,在那清風徐來的月夜,慢踏著車子回家。

在將近草湖的時候,阿愛就想;聽說草湖橋附近夜間常發生車禍等不幸事件,我應該趕緊念佛以求佛菩薩庇佑才對,她就一直在心裡默念著「南無阿彌陀佛」的聖號。

車子到了橋上,忽然間,在不知不覺中連人帶車墜下數丈深的溪底!在此千鈞一髮之際,阿愛大聲的喊出:「阿彌陀佛!度我們往西方吧!」真是不可思議,三輪車不歪不斜端端正正的掉在溪底。夫妻兒子四個人亦是和原來一樣坐在車上,不但沒有受大傷,連皮膚也一點都沒有擦傷,只是受了一場虛驚而已。後來還是經幾位路過的朋友幫忙,才把車子移上來,回到家裡已二點多了。

第二天陳先生掛心著阿愛腹中的孩子,叫他去婦產科診察。但是阿愛說:我一點毛病都沒有,不必看了。鄰居的人知道了昨夜的消息後,紛紛的來問陳先生當時發生車禍的情形,他說:我到橋上時就特別小心駕駛,但是後面好像有人把我的車子弄歪,推下溪底的當時,我也拼命用力想把車轉回來,但是卻沒有辦法,好在我內人拼命念佛,否則那有這樣便宜,能平安無事呢?

當阿愛抱著他白胖的男嬰來霧峰佈教所禮佛的時候,接引他一家信佛的陳江桃女士就為筆者介紹,說出這段動人的感應事實。

念佛的利益,不但當生能得消災免難,只要信心堅固,念佛不懈,後來跳出三界,往生西方極樂世界,利益就更大無比了,筆者在此祝福陳先生一家,道業精進,永遠幸福,多念南無阿彌陀佛!

林看治老居士著