Minggu, 24 Agustus 2014

Kisah A Da-zai 03



Kisah Mukjizat Melafal Amituofo

Sepatah Amituofo membawa kembali dari kematian

(Bagian 3)

Saat itu dokter dan suster datang memeriksa pasien, membuka baju A Da-zai dan mendapati di bagian dadanya banyak sekali bintik-bintik merah, dokter menggelengkan kepala dan berkata : “Sungguh disayangkan! Sungguh disayangkan! Anak ini mendadak terserang penyakit campak, saat penderita penyakit radang selaput otak terserang campak, maka mudah mengundang munculnya radang paru-paru, jika memang demikian maka tidak mungkin dapat disembuhkan lagi”.

Bu Ajun dan A Lan yang mendengar ucapan peramal yang mengatakan A Da-zai akan meninggal dunia, serupa juga dengan vonis dokter, mereka menjadi sangat bersedih hati! Saat itu mereka sempat menyesali keputusan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, selama dua minggu menghabiskan biaya beberapa ribu dollar,  saat itu saya yang berada bersama mereka mengatakan : “Mungkin Buddha Amitabha dan Bodhisattva Avalokitesvara bermaitri karuna, mengasihi kalian muridNya yang taat, sehingga lebih memberikan perlindungan, sebelum A Da-zai keluar dari rumah sakit terlebih dulu keluar penyakit campaknya, perawatan di rumah sakit lebih leluasa, andaikata sudah sempat keluar dari rumah sakit, barulah penyakit campaknya muncul, maka ini lebih berbahaya! Mungkin saja setelah menjalani rawat inap seminggu lagi bisa keluar dari rumah sakit dengan selamat. Anda harus lebih tekun melafal Amituofo disampingnya, jangan sampai terputus, jangan putus asa!” Saat itu saya hanya bisa menasehati mereka serupa ini, sesungguhnya saya lebih panik daripada mereka!

Setelah seminggu berlalu, setelah melewati proses pengobatan yang mulus, ternyata benar A Da-zai berhasil lolos dari cengkeraman maut, diperbolehkan keluar rumah sakit. Namun peraturan rumah sakit menetapkan bahwa sebelum pasien keluar dari rumah sakit, terlebih dulu harus diperiksa sekali lagi oleh dokter bersangkutan! Ketika dokter datang memeriksa A Da-zai, di mulutnya terus mengucapkan: “Sungguh mengherankan! Sungguh mengherankan! Bagaimana mungkin seorang pasien yang paling kritis dan sekarat dapat mengalami kesembuhan?”

Kemudian dokter bertanya pada Bu Ajun : “Apa yang sedang anda komat-kamit di mulut?” Bu Ajun menjawab: “Saya melafal Amituofo”. Setelah mendengarnya dokter berkata : “Ibundaku juga seorang vegan, sudah 20-30 tahun lamanya, mengapa beliau tidak melafal Amituofo ya?” Sayangnya Bu Ajun tidak menanggapinya, melewati satu kesempatan yang bagus. Sejak keluar dari rumah sakit dan pulang rumah, kondisi tubuh A Da-zai sehat serupa dengan anak-anak lainnya, tetapi dia sering bertanya pada neneknya : saya begitu kecil, kenapa bisa makan sendiri, kenapa bisa berbicara, kenapa bisa berjalan? Bu Ajun lalu mengubah nama A Da-zai menjadi A Zhou. Waktu berlalu secepat lesatan anak panah, sekejab mata A Zhou sudah berusia 17 tahun, dalam keseharian dia giat bekerja, juga sangat berbakti pada keluarganya, merupakan seorang pemuda yang baik dan sopan.

Terakhir, kami mengkaji sejenak sepatah Amituofo ini, ternyata melampaui ilmu pengetahuan, bahkan vonis dari dokter yang telah belasan tahun berkecimpung di dunia kedokteran, menyatakan pasien harus dirawat inap selama empat bulan di rumah sakit, juga tidak ada jaminan kepastian sembuh. Dan si peramal sakti yang dapat membariskan tanggal lahir, menyatakan bahwa A Da-zai akan dijemput maut saat berusia tiga tahun karena terserang penyakit campak, namun semua bencana ini telah diurai oleh sepatah Amituofo, mengubah petaka menjadi keselamatan.

Tetapi mungkin ada juga insan yang merasa ragu dan bertanya : “Apakah dengan melafal Amituofo maka tidak perlu lagi mati?” Tentu saja saya tidak berani berkata sedemikian, karena manusia harus mengalami kematian. Tetapi di dalam sutra tertera: “Dengan hati yang paling tulus melafal sepatah Amituofo, dapat mengeliminasi  8 miliar kalpa karma berat tumimbal lahir”. Hanya tergantung apakah insan yang melafal Amituofo itu, menggunakan “hati yang paling tulus” melafal Amituofo, jika bukan dengan hati yang paling tulus, maka melafal Amituofo takkan ada mukjizatnya, jika bukan menyalahkan diri sendiri, siapa lagi yang harus disalahkan?

~Habis~

Penulis : Upasika Lin Kan-zhi



念佛感應見聞記
  
一句佛號起死回生

()

當時醫師與護士又來診察患者,把阿達仔的衣服打開一看,胸背發現無數小紅點,就搖搖頭說:「可惜!可惜!這孩子突然間又出痳疹,在腦膜炎後再出痳疹,很易引起肺炎,如果這樣,就真的無法醫治了。」阿俊嫂與阿蘭聽了算命的先說會死,醫師亦說會死,更是傷心不已!這時反悔不該入院,在二星期間,用了幾千元,當時我亦在旁邊,就對她們說:「也許阿彌陀佛和觀音菩薩慈悲,可憐汝忠實弟子,才特別加被,使阿達仔在退院前再出痳疹,在醫院裏醫藥方便,假若出院後,再出痳疹就更危險了!不信再一星期就可平平安安地出院。你要加緊在他身邊念佛,不可間斷,不要灰心!」這時我也只有這樣安慰她們,其實我比她們更著急呢!

一星期過去,經過非常順利的治療,果然阿達仔已安然度過了生死難關,可以出院了。但醫院例規患者要出院者,必定要經過醫師再看一遍!當醫師來看阿達仔時,口中不斷的說:「奇怪!奇怪!怎麼最嚴重的患者!會這樣快好?」就問阿俊嫂:「你口中不斷在念些什麼?」她說:「念阿彌陀佛。」醫師聽了說:「我母親也是吃長素的,已經有二三十年了,為何不會念阿彌陀佛呢?」可惜阿俊嫂沒話答覆他,錯過了一次機會。再說阿達仔自從出院回家,身體與普通小孩一樣健康,可是常常問祖母:我這樣小,為什麼會自己吃飯,又會說話、會走路?阿俊嫂就把他改名叫做「阿周」。

光陰如箭,轉眼間,阿周今年已十七歲,他平日認真工作,又孝順長輩,是一個知仁識禮的好青年。

最後我們來研究一下,這一句聖號,竟然勝過了科學,且看研究了幾十年科學的醫師們的診斷:要他住院四個月,能否痊癒,還不敢確定。而另一位能排八字,陰陽妙算的星相家,批判了只活三歲因痳關痳煞而死的阿達仔,竟被一句阿彌陀佛的聖號而消災解厄,逢凶化吉。但也許有人會懷疑,「念佛就不死嗎?」當然,我不敢這樣斷言,因為人生有生必有死。不過經云:「至心念一句阿彌陀佛,能消滅八十億劫生死重罪。」只要看念佛的人,是不是「至心」念,假若不至心,念佛不感應,不怨自己又怨誰呢?

林看治老居士著