Selasa, 26 Agustus 2014

Bakti besar 01



Kisah Mukjizat Melafal Amituofo

Membantu ayah terlahir ke Alam Sukhavati merupakan bakti besar
(Bagian 1)

Kelompok Zhu Nian (kelompok yang membantu insan lain melafal Amituofo) Asosiasi Lotus Taichung, pertama kali dibentuk oleh Jiang Yin-shui, maka itu kemudian dia diangkat jadi ketua kelompok Zhu Nian, yang khusus bertanggungjawab untuk melaksanakan Zhu Nian mengantar pasien ke Alam Sukhavati. Jiang Yin-shui biasanya disapa sebagai Pak Jiang, saat beliau berusia 71 tahun masih menjabat sebagai guru sejarah di sekolah Vihara Ling Shan, dia orangnya sangat bertanggungjawab, dalam bekerja amat serius, tidak mengeluh kesusahan, namun sungguh tidak beruntung pada tahun 1959, akhir bulan 8, suatu pagi sekitar pukul tujuh, putranya yang bernama Jiang-zhong Fan-jun mendadak ke rumahku dan menyampaikan : “Kan-zhi shigu (shigu adalah panggilan untuk senior dalam kalangan Buddhis), kemarin dokter menvonis sisa hidup ayahku hanya tinggal tujuh hari lagi”, memintaku agar membantunya mempersiapkan keperluan upacara duka.  

Saya mengenal Fan-jun adalah anak yang berbakti, lalu saya bertanya padanya : “Sejak ayahmu sakit-sakitan, sudah berapa uang yang kamu keluarkan untuk biaya pengobatannya?”  Dia menjawab sekitar 50 ribu dollar lebih. Saya berkata : “Ditinjau dari segi Dharma duniawi, anda memang telah mengerahkan segenap kemampuan sebagai seorang anak, namun setelah menghabiskan banyak uang untuk biaya pengobatan, bagi ayahmu tidak membawa manfaat sama sekali, hanya menambah siksaan di tubuhnya. Saya juga mendengar bahwa selama beberapa bulan ini, setiap malam kamu juga merebus obat-obatan tradisional untuk ayahmu, dapat dikatakan bahwa kamu adalah anak berbakti, namun belumlah termasuk bakti yang sesungguhnya”.

Mendengar ucapanku Fan-jun tampak agak kebingungan dan melihat ke arahku, saya menjelaskan padanya : “Menurut Ajaran Buddha, seharusnya kamu mengantar papamu ke tempat yang lebih baik setelah beliau meninggal nanti, jika kamu benar-benar berbakti, seharusnya berada di sampingnya dan melafal Amituofo,  sejak hari ini melafal hingga tujuh hari kemudian, ayahmu tentu akan sangat berbahagia, agar beliau dengan hati yang bersukacita pergi dengan tenteram, terlahir di Negeri Buddha, ini barulah bakti besar yang sesungguhnya, sikap bakti sebagian besar insan di dunia ini, pada umumnya hanya memberikan kehidupan yang berkecukupan pada ayahbundanya, tetapi setelah ayahbunda meninggal dunia, mereka sudah tak peduli lagi kelak ke mana ayahbundanya akan terlahir, ini hanyalah bakti dari sisi pemenuhan materi, jadi tidak bisa dikategorikan sebagai bakti besar”. Setelah mendengar ucapanku, Fan-jun dengan senang hati bersedia menerima saranku, saya mengajarinya melafal Amituofo, berharap agar setiap hari dia dapat melafal Amituofo satu hingga dua jam, dengan membangkitkan ketulusan sepenuhnya, setiap kata terdengar jelas, barulah efektif.

Hari ini sebenarnya merupakan jadwal saya memberi ceramah di Hsinchu, tetapi sejak pagi mendengar kabar ini, jadi terpikir salah satu rekan kami di Asosiasi Lotus akan segera meninggal dunia tujuh hari lagi, di hati tetap saja ada segelintir rasa sedih, maka itu saya membatalkan keberangkatan ke Hsinchu, maksud hati ingin menjenguknya, lagi-lagi terpikir mungkin saat ini Fan-jun sedang melafal Amituofo di sisi ayahnya, mungkin beliau sedang bersukacita mendengar putranya melafal Amituofo buat dirinya, hingga malam hari pukul delapan, saya menuju rumah Keluarga Jiang, Pak Jiang yang melihat kedatanganku segera menyapa : “Kan-zhi shijie, silahkan duduk! Silahkan duduk! Anda pasti sibuk sekali karena itu beberapa hari ini anda tidak sempat menjengukku, hari ini Master Chan Yun menghadiahkan padaku dua untai tasbih, anakku, ambillah keluar untuk diperlihatkan kepada Kan-zhi shijie”.

Upasaka Jiang jadi banyak bercerita tentang putra-putrinya, saat itu saya berkata padanya : “Segalanya tidak kekal, baik harta benda maupun putra putri adalah khayalan semu, lautan penderitaan dunia ini janganlah didambakan lagi, Alam Sukhavati barulah kampung halaman kita; kampung halaman yang begitu tenteram, hati kita jangan sempat goyah, sekarang saya melafal Amituofo untukmu, anda harus melepaskan semua kemelekatan, menfokuskan pikiran melafal Amituofo!”  

Penulis : Upasika Lin Kan-zhi


念佛感應見聞記
  
助父生西真正大孝
()

台中蓮社的助念團,起初是由江印水老居士一手組織而成,所以選他為助念團長,專門負責為人臨終助念生西的事。江老居士,大家在習慣上都尊稱他江先生,他到七十一歲時,還兼任靈山寺學苑的歷史教師,他為人負責,作事認真,不辭勞苦,不幸於民國四十八年八月下旬,忽染心臟喘息之症,中西醫藥無效,到病入膏肓的時候,有一天早晨大約七點鐘,他的公子江重藩君(在中市家職任教)到我家對我說:「看治師姑,昨天醫師說家父至多再活七天就要別世,叫我要準備後事,不知該怎麼辦?」我素知重藩君在平時是很孝順的,就問他:「你父親自病以來,你為他化了多少錢?」他說大約五萬多元。我說:「若就世間法說,這是為人子應盡的人事,但化了那麼多錢對你父親來講,卻一點利益都無,只有增加他肉體上的痛苦。我聽說你幾個月來衣不解帶,同夜奉侍湯藥,你可說是一個世間的孝子,但這並不能算真正的孝。」重藩君聽了有點莫明其妙,默默地直視著我,我為他解釋說:「按佛理說,你必須使你父親心有所安,死有所歸,你若真孝,必須回去在他身邊念佛,自今天起念七天,你父親心情一定會得非常愉快,讓他老人家快快樂樂的安祥而去,往生佛國,這纔是真正的大孝,世間一般人的孝行,只是供給父母晚年的生活百般享受,死後神識墮向何處卻又不管,這只是物質上的孝,所以不能說是大孝。」江君聽了很樂意的接受了我的建議,我便教他念佛的方法,希望他每次念一點鐘乃至兩點鐘,要至心真切,句句分明,方始有效。

這一天本來是我在新竹文雅佈教所定期講經之目,可是自從早晨聽到這消息後,想到我們蓮社的一位要員再七天就要辭世的事,心中難免一種生離死別的哀感,所以不能去新竹。本想去看看他們,又想也許重藩君正在念佛,他父親一定聽得很歡喜呢,直到下午大約八點鐘時,我纔去江府,江先生一看到我就說:「看治姊,請坐!請坐!大概妳很忙,所以這幾天沒有來看我,今天懺雲法師送我兩串星月菩提珠,你們拿來給看治姊看看。」又說了很多關於他子女的話,當時我就對他說:「萬法無常,家財子女皆是假相,世間苦海不可以再留戀了,西方是我們的安穩家園;安樂故鄉,我們的心千萬不可顛倒,現在我念阿彌陀佛給你聽,你要萬緣放下,一心念佛!」

林看治老居士著