Minggu, 24 Agustus 2014

Kisah A Da-zai 01



Kisah Mukjizat Melafal Amituofo

Sepatah Amituofo membawa kembali dari kematian

(Bagian 1)

Di sebuah desa di pinggiran Kota Beitun di Taichung, ada seorang praktisi wanita yang bernama Lai Lin-zhi, oleh karena suaminya bernama A Jun, maka itu orang-orang menyebutnya sebagai Bu Ajun, usianya 64 tahun, setiap hari Rabu dan Sabtu dia akan pergi ke Perpustakaan Ci Guang dan Asosiasi Lotus untuk mendengar ceramah Dharma dari Upasaka Li Bing-nan, dalam melaksanakan kebaktian pagi dan sore, dia hanya tahu mengulang sepatah Amituofo saja.

Bu Ajun memiliki seorang putri bernama A Lan, usia 18 tahun sudah menikah, melahirkan seorang putra, diberi nama A Da-zai. 13 tahun yang lalu, ketika A Da-zai baru berusia 3 tahun, suatu hari sedang bermain-main di depan pintu, tiba-tiba muncul seekor babi betina yang menubruknya hingga terjatuh, sejak itu menderita demam tinggi, pingsan dan tidak sadarkan diri, menurut dokter ini adalah radang selaput otak. Baik pengobatan tradisional Tiongkok maupun barat juga tidak efektif, 20 hari kemudian sekitar pukul 8 malam A Da-zai menghembuskan nafas terakhir, keluarganya menempatkan jasad A Da-zai di lantai di tengah ruang tamu, menutupinya dengan kantong kain, surat resmi diagnosis kematian juga sudah disiapkan, diputuskan besok pagi akan dimakamkan.   

Bu Ajun yang melihat kematian cucunya, sungguh tak ikhlas, malam itu meskipun seperti biasa menfokuskan diri melafal Amituofo, namun ratapan kesedihan tetap sulit terhindarkan, sambil melafal Amituofo dengan isak tangisnya dia berkata pada Buddha dan Bodhisattva: “Oh Buddha Amitabha, Bodhisattva Avalokitesvara! Mengapa Kalian tidak melindungiku? Di antara tetangga dan daerah sekitar sini hanya diriku seorang saja yang memuja Buddha melafal Amituofo, orang-orang pada menertawaiku, orang miskin buat apa ikut-ikutan memuja Buddha dan melafal Amituofo? Untuk selanjutnya mereka pasti akan lebih menertawaiku! Oh Buddha dan Bodhisattva! Mengapa Kalian tidak melindungiku?

Bu Ajun yang sudah kelelahan menangis, dalam rasa kantuk yang berat dia beranjak ke tempat tidur, namun jika terpikir cucunya yang lucu kini telah tiada, tetap saja tidak mampu untuk terlelap. Sekitar lebih dari empat jam kemudian, mendadak dia melihat ada seberkas cahaya keemasan, dari angkasa menuju ke ruang tamu, cahaya tersebut amat cemerlang, sungguh tak terbayangkan, sekejab kemudian tiba-tiba terdengar suara tangisan A Da-zai yang sudah bungkam selama 20 hari, suara tangisan yang begitu kerasnya! Bu Ajun dan putrinya A Lan segera pergi melihatnya, tampak kantong kain sudah disingkirkan oleh A Da-zai.

Bu Ajun dan putrinya seketika merasa panik bercampur gembira segera menggendong A Da-zai, setelah diberikan minuman air hangat, dia juga mulai bisa menelan, sungguh tak terbayangkan. Keesokan paginya, mereka membawa A Da-zai ke Kota Beitun untuk diperiksa lagi ke dokter, dokter juga merasa heran, bagaimana mungkin setelah mati bisa hidup kembali? Dokter menghendaki agar A Da-zai segera diantar ke Rumah Sakit Xing Li di Taichung, saat itu Bu Ajun minta bantuan padaku agar saya juga mendampingi mereka masuk rumah sakit.

A Da-zai dimasukkan ke kamar pasien anak di rumah sakit di Taichung, ketika Bu Ajun melihat di dalam rumah sakit ada belasan pasien anak-anak penderita radang selaput otak, mata miring mulut bengkok, ada juga yang tidak mampu menggerakkan kaki tangannya, tampilan yang tidak normal, di dalam hatinya terasa sangat pilu, mendengar penjelasan dari mereka, sebagian besar telah menjalani perawatan di rumah sakit selama enam bulan ke atas, kurang dari dua tahun, namun tetap saja tak kunjung sembuh, dan dokter mendiagnosa A Da-zai, harus menjalani perawatan di rumah sakit sedikitnya empat bulan, kesembuhannya juga tidak dijamin.

Penulis : Upasika Lin Kan-zhi


念佛感應見聞記
  
一句佛號起死回生

(一)

住在臺中近郊北屯鄉村的一位蓮友,名賴林治,由於她先生叫阿俊,所以大家都叫她阿俊嫂,今年六十四歲,每星期三及星期六,都到慈光圖書館及蓮社聞法,朝暮課誦只會念佛。她有一個女兒名叫阿蘭,十八歲時贅夫,生一男孩,名叫阿達仔。十三年前,當阿達仔三歲時候,有一天在門口遊玩,忽然走來一隻母豬,把阿達仔撞倒,自那天起就發高燒,竟昏迷不醒,據醫師診斷是腦膜炎。中西醫藥無效,二十天後竟一命嗚呼,大約在下午八點鐘氣絕,他家人把阿達仔放在廳中地上,用一條破布袋蓋著,死亡診斷書亦準備好了,預定天明埋葬。

阿俊嫂眼看孫兒死去,萬分痛心,是晚依然課誦念佛,可是悲哀之情是難以遏止的,她邊念邊哭著向佛菩薩訴說:「阿彌陀佛,觀世音菩薩啊!您怎麼不保佑我呢?在此鄰里附近,只有我一人信佛念佛,人家都笑我窮人也信什麼佛,念什麼佛?以後一定更加笑我!佛菩薩啊!你為何不保佑我呢?阿俊嫂又大哭一場昏昏沉沉的就上床去睡,但想起一個可愛的孫兒死掉,翻來覆去總是睡不著。大約經過四點多鐘,忽然看見一道金色光明,從虛空中一直射入廳堂,光明燦爛,不可思議,一剎那間,忽然聽到二十天不會哭泣,手足僵直的阿達仔,大聲哭出來了!阿俊嫂和他的女兒阿蘭,趕快去看,只見阿達仔的雙手已把布袋扯開。他倆驚喜交集地把他抱起來,灌了一點開水,亦會飲吞,真是不可思議。次日天明,她們就再把阿達仔抱去北屯給醫師看,醫師也覺得奇怪,怎會死了而復生?要她們趕快送到臺中省立醫院。當時阿俊嫂要我幫忙陪去入院。

阿達仔就被送進了臺中醫院小兒科病房,但當阿俊嫂看了醫院裏幾十個患腦膜炎的小兒,有的眼斜口歪,亦有手足不動,奇形怪狀的模樣,心裏很難過,一打聽他們,大多是入院已六個月以上,二年以下的,仍然身體不全,而醫師診斷阿達仔,至少要住院四個月,能否痊癒還不保險。


林看治老居士著